Ilmuwan asal Rusia menemukan sebuah asteroid sebesar gunung yang sedang terbang mendekati Bumi, dan bukan tidak mungkin akan terjadi tabrakan.
Asteroid yang diberi nama 2014 UR116 itu ditemukan oleh Vladimir Lipunov, seorang profesor dari Universitas Negeri Moskow. Ia bersama tim kecilnya, memang sudah lama memperhatikan pergerakan asteroid tersebut.
Lipunov mengaku bahwa pergerakan asteroid berdiameter 370 meter itu memang masih sulit ditebak, tapi bukan tidak mungkin bisa tiba di Bumi dengan ledakan yang cukup besar. Pun begitu, dengan pergerakan seperti ini asteroid tersebut diperkirakan baru akan mendekati Bumi dalam beberapa dekade ke depan.
"Kami masih harus melacak pergerakan asteroid ini secara permanen, karena sedikit salah perhitungan bisa berdampak sangat fatal," kata Lipunov dikutip dari Csmonitor. Menurut Roscosmos, badan antariksa Rusia, mereka memang sedang mengembangkan alat khusus untuk mendeteksi ancaman dari luar angkasa. Hal ini demi mencegah insiden asteroid menabrak Bumi yang terjadi di desa Chelyabinsk pada Februari 2013 lalu.
Terkait insiden itu Lipunov menambahkan, jika menabrak Bumi maka letusan yang diakibatkan oleh 2014 UR116 bisa seribu kali lebih hebat dari ledakan di desa Chelyabinsk.
Isu Kiamat September 2015
Gara-gara penemuan asteroid tersebut beberapa kelompok kembali menggulirkan isu soal kiamat yang bakal terjadi pada 2014, padahal asteroid berdiameter 370 meter itu diprediksi baru mendekat beberapa dekade ke depan.
Beberapa kelompok masyarakat mendadak membuat heboh dengan pernyataan adanya teori konspirasi yang membuat kiamat di Bumi akan terjadi antara 22 sampai 28 September 2015 mendatang.
Teori ini juga muncul setelah diklaim bahwa beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah melakukan latihan militer besar-besaran yang disebut Jade Helm dengan partisipasi 1.200 tentara.
Latihan ini bertujuan untuk mencegah datangnya tabrakan Asteroid yang diberitakan akan menabrak bumi di akhir September dan meluluhlantakkan peradaban manusia setelahnya.
Hal ini tentu saja dibantah oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Menurut mereka sangat kecil kemungkinan asteroid akan mengahantam Bumi dan menghancurkan permukaaan.
"NASA tidak mengenal asteroid atau komet berada pada jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan besar sangat kecil," kata juru bicara NASA, yang dikutip dari Mirror.
"Bahkan, terbaik yang bisa kita katakan, tidak ada objek besar kemungkinan akan menyerang Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan."
Soal teori konspirasi, beberapa teori meramalkan peristiwa kiamat itu dimulai dari proyek The Large Hadron Collider yang digagas oleh CERN, organisasi penelitian nuklir Eropa yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
Kelompok masyarakat yang terdiri dari ahli juga percaya teori konspirasi peristiwa jatuhnya asteroid itu memicu munculnya New World Order (NWO) yang disponsori kelompok Illuminati.