Warga di pesisir utara Pasuruan dalam beberapa minggu terakhir ini resah. Isu adanya penampakan makhluk jadi-jadian membuat warga Dusun Krajan, Desa Semedusari, Kecamatan Lekok ketakutan.
Sosok makhluk jadi-jadian itu digambarkan tinggi dan hitam. Warga menyebutnya 'hantu deli' dan selalu keluar pada malam hari untuk mencari korban. Karena takut menjadi korban makhluk itu, setiap malam warga melakukan penjagaan.
"Semua warga tidak tidur kalau malam," kata Kepala Desa Semedusari Suwarno (38) kepada detiksurabaya.com, Senin (23/8/2010).
Menurutnya, warga sekitar tidak mau menjadi 'santapan' makhluk itu seperti yang dialami warga dari desa sebelah. Warga desa tetangga, Dusun Pasir Panjang, Desa Wates, Kecamatan lekok, sudah ada yang menjadi korban makluk tersebut. Itu terjadi sekitar 2 minggu yang lalu.
"Sampai sekarang dia (korban warga Pasir Panjang, Red) masih belum sadarkan diri," ungkapnya sambil bergidik.
Warga itu kata Suwarno, ditikam di bagian ulu hatinya hingga tidak sadarkan diri. "Masih hidup, tapi tidak sadar diri," tandasnya.
Mirip Kucing
Hantu perempuan misterius yang membuat geger pesisir utara Pasuruan itu digambarkan warga memiliki wajah seperti kucing. Perempuan itu selalu muncul dengan baju berwarna hitam dan mempunyai postur tubuh yang besar.
"Wajahnya seperti kucing," kata Kepala Hansip Dusun Krajan, Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Ridho saat berbincang dengan detiksurabaya.com.
Menurut Ridho yang berusia 55 tahun ini dirinya pernah melihat makhluk jadi-jadian itu. Peristiwa itu terjadi lima hari lalu saat dirinya sedang bertugas ronda. "Saya pernah melihatnya," ungkapnya.
Tapi kata Ridho beberapa warga pernah melihat kalau makhluk itu menggunakan baju ala ninja. "Bahkan ada yang sempat berkelahi dengan makhluk itu," tuturnya.
Warga kata dia ketakutan dalam beberapa minggu terakhir ini. Ronda malampun dilakukan terus menerus. Isu hantu itu merebak dari mulut ke mulut.
Kabar ada hantu perempuan itu didapat dari Dusun Pasir Panjang, Desa Wates, Kecamatan lekok. Bahkan kabarnya ada warga yang terluka. "Warga ketakutan dan kita terus jaga malam," tandasnya. "Sebenarnya kami sudah melapor ke Polsek Lekok tapi belum ada tanggapan," ungkap Ridho (55) kepala Hansip desa setempat.