Apa atau siapa yang pertama kali hidup di Bumi menjadi perdebatan selama ratusan tahun. Kini, seorang ilmuwan berhasil membuktikan awal mula kehidupan.
Sebuah riset yang dilakukan ilmuwan Inggris coba mengungkap seperti apa awal kehidupan di Bumi. Hasil studi ini kemudian dipaparkan secara lengkap dalam jurnal Nature Chemistry.
Sekelompok ilmuwan dari Universitas Cambridge meyakini bahwa mahluk bibit mahluk hidup yang ada di Bumi dibawa oleh komet dan meteorit yang menghantam Bumi saat awal pembentukan.
Dari sini kemudian riset dikembangkan dengan mensimulasikan kandungan yang dibawa benda angkasa tersebut. Lantas para ilmuwan itu menyaring tiga pokok bahan yang bisa membentuk mahluk hidup yakni, hidrogen sulfida, hidrogen sianida, dan sinar matahari.
Komet dan meteorit yang menabrak Bumi juga dipercaya membawa kandungan air. Air yang kemudian bercampur dengan hidrogen sianida dan sulfida, terpapar sinar ultraviolet dari matahari kemudian membentuk zat asam nukleat sebagai pembentuk DNA. Dari sinilah bibit kehidupan dimulai.
Dari hasil penelitian itu para ilmuwan berhasil membuat 50 jenis asam nukleat dari campuran hidrogen sulfida, hidrogen sianida, dan sinar matahari. Artinya, ada berbagai macam DNA yang bisa terbentuk dari campuran ketiga zat tersebut.
Ilmuwan itu juga berpendapat bahwa kehidupan berawal dari air. Mahluk yang ada di darat dianggap sebagai bagian dari adaptasi mahluk hidup. Seperti dikutip dari Independent.
Kesimpulannya, para ilmuwan itu percaya bahwa kehidupan yang ada di sini dibawa oleh benda angkasa yang jutaan tahun lalu menabrak Bumi. Selompok ilmuwan yang terlibat dalam penelitian genetik menyimpulkan bukti baru soal soal keberadaan manusia pertama di dunia.
Manusia Pertama di Bumi
Nenek moyang manusia, menurut para ilmuwan hidup sekitar 250 ribu tahun lalu, atau sekitar 100 ribu tahun lebih cepat dari hasil penelitian sebelumnya.
Temuan yang disebut 'genetik adam' ini juga mengungkap seberapa besar evolusi manusia sejak ribuan tahun lalu. "Studi ini menunjukan kita telah berevolusi lebih cepat dari dugaan sebelumnya," kata Kari Stefansson dari deCODE, perusahaan yang meneliti kode genetik tersebut.
Selain 'genetik adam', ilmuwan tersebut juga menemukan bukti keberadaan 'genetik hawa' yang diyakini hidup secara bersamaan, yakni sekitar 200 ribu tahun silam. Seperti dikutip dari The Guardian.
Temuan soal genetik adam ini terkuak setelah peneliti membandingkan kromosom Y dari 753 pria Islandia, yang dikelompokkan menjadi 274 garis keturunan paternal. Para peneliti kemudian menggunakan metode 'jam molekular' untuk menentukan umur manusia pertama di dunia.
Selain mengungkap genetik manusia pertama di dunia, temuan itu juga diharapkan bisa menjawab pertanyaan soal evolusi besar ketika manusia bermigrasi dari Afrika ke benua Eropa.
"Kami ingin tahu dari mana kita berasal dan kapan. Temuan ini memberi informasi soal itu," kata Agnar Helgason, yang juga berasal dari perusahaan deCODE. Hasil penelitian ini kemudian dipaparkan dalam studi Nature Genetics.