Berita duka kembali menyelimuti Indonesia. Peramal Laurentia Pasaribu, atau Mama Lauren telah meninggal dunia pada Tanggal 17-5-2010 pukul 21.37 WIB.
Kabar tersebut dibenarkan oleh anak angkat Mama Lauren, Bebi Jenar kepada detikhot via ponselnya, Senin (17/5/2010) malam. Mama Lauren meninggal di Rumah Sakit PGI Cikini, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.
"Iya benar, mama meninggal malam ini pukul 21.37 WIB," kata Bebi.
Saat ini Mama Lauren sedang dibawa ke kediamannya di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Rencananya peramal kondang itu akan dikebumikan Selasa (18/5/2010).
Ramalan Terakhir
Sebelum meninggal ternyata Mama Lauren punya ramalan terakhir.
Menurut penerawanganya kondisi lingkungan akan semakin rusak.
Karena
itu Mama Lauren minta keluarga menyampaikan kepada banyak orang agar
menjaga lingkungan. Soalnya, lingkungan akan semakin rusak. Dia juga
berpesan kepada para politikus agar jangan serakah-serakah.Penerawangan
itu terlontar dari anak angkatnya Deby Dzenar. Semula Deby tak menyangka jika apa
yang dikatakan oleh ibu angkatnya itu hanyalah nasihat belaka. Ternyata
itu juga pertanda bahwa Tuhan Yang Maha Esa hendak memanggil Mama
Lauren.
Firasat Sebelum Meninggal
Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Mama Lauren sering mempunyai firasat akan meninggal pada tahun 2010. Tidak hanya Mama Lauren yang merasa, anak angkatnya, Beby Djenar, pun demikian.
"Mama sering bilang nggak bisa lewati tahun ini (2010). Saya sudah merasa di awal tahun kalau Mama nggak bisa melewati," kata Beby saat ditemui di rumah duka di Komplek Cipinang Indah, Jalan Kasuari No. 2, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).
Beby mengaku selalu mempunyai firasat tersebut. Namun ia selalu tidak memperdulikan semua itu. Beby selalu berpikir orangtua angkatnya akan sembuh.
"Saya ada firasat, pertanda (umur Mama Lauren sudah tidak panjang), tapi saya selalu mengingkari. Tapi firasat saya ingkari supaya Mama sembuh," jelasnya.
Saat ini Mama Lauren sedang disemayamkan di rumah duka. Rencananya peramal keturunan Belanda itu akan dimakamkan pagi ini.
"Rencana dimakamkan pagi ini karena ada anak Mama yang masih di Bali," kata Beby. Mama Lauren menghembuskan nafas terakhir pada Senin (17/5/2010) malam pada pukul 21.37 WIB. Ia dibawa ke RS PGI Cikini karena sesak nafas pada Minggu (16/5/2010) lalu.
Firasat lainnya, peramal keturunan Belanda itu mimpi mendapatkan hadiah mobil mewah Mercedes-Benz berwarna hitam.
Mimpi tersebut itu diungkap suami Mama Lauren, Hendrik Juliet Pasaribu. Menurut Hendrick, banyak firasat yang Mama Lauren dapatkan bahwa dirinya akan meninggal.
"Sudah banyak tanda, Mama kasih tahu saya mimpi dapat hadiah mobil Mercy hitam," kata Hendrick saat ditemui di rumah duka di komplek Cipinang Indah, Jalan Kasuari No. 2, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).
Mama Lauren menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kali di hadapan Hendrik dan anak pertamanya. Menurut pria yang menikahi Mama Lauren pada 29 Mei 1982 itu istrinya sudah berkali-kali sakit.
"Sebenarnya serangan tiba-tiba, kalau kritis harusnya dari dulu, tapi kembali (sehat) lagi. Namanya umur," kata Hendrick.
Beby Djenar Pewaris Mama Lauren
Peramal Beby Djenar ditujuk Mama Lauren sebagai penerusnya. Jauh sebelum meninggal, peramal kondang ini telah melimpahkan klien yang ingin berkonsultasi dengan dirinya ke Beby.
"Mama sudah memberikan kepercayaan sama saya . Sudah setengah tahun klien mama diserahkan ke saya, atas mandat dari mama," kata Beby yang diangkat sebagai anak oleh Mama Lauren, saat ditemui di rumah duka di Komplek Cipinang Indah, Jalan Kasuari No. 2, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).
Mama Lauren menghembuskan nafas terakhir pada Senin malam pada pukul 21.37 WIB. Peramal kondang ini masuk rumah sakit PGI Cikini sejak Minggu (16/5/2010) siang. Peramal keturunan Belanda itu meninggal di usia 78 tahun.
Beby mengaku ia sudah 9 tahun ini digembleng peramal asal Belanda itu. Ia diajari cara-cara memprediksi masa depan. Semua yang menyangkut masa depan baik perorangan maupun menyangkut negara.
Meski ditunjuk sebagai penerus, Beby menyatakan Mama Lauren tidak akan tergantikan. Ia pun merasa berat harus menyandang nama tenar Mama.
"Saya memang agak ragu, tapi kata mama selama 9 tahun saya digembleng kalau saya tidak mampu gak mungkin digembleng sampai 9 tahun. Mama (dulu semasa hidupnya) selalu support saya terus," curhat Beby.