Pengalaman mistis dan spiritual saat sedang mati suri sering dianggap cuma halusinasi. Karenanya, ada anggapan bahwa mati suri paling sering terjadi saat operasi, ketika pasien berhalusinasi karena efek obat bius. Benarkah demikian?
Obat anestesi atau bius memang sering membuat orang berhalusinasi. Beberapa kasus menunjukkan orang yang belum tersadar dari obat bius kadang merasakan sensasi di dunia lain seperti jiwa lepas dari tubuhnya.
Namun meski obat bius kadang memberikan efek halusinasi, menurut Dr Roslan Yusni Hasan, SpBS tidak berarti obat bius memicu orang alami mati suri.
"Nggak juga, mati suri sebabnya bisa macam-macam. Teman saya mati suri karena tenggelam. Betul-betul mati tidak bernapas, ternyata sampai rumah sakit hidup lagi," kata Kepala Departemen Bedah Saraf RS Mayapada Tangerang, Dr Roslan Yusni Hasan, SpBS saat dihubungi detikHealth.
Dr Roslan juga menolak jika mati suri disamakan dengan halusinasi. Menurutnya lebih tepat disebut pengalaman spiritual, meski memang sifatnya sangat personal dan bisa berbeda-beda antara satu dengan yang lain tergantung keyakinan yang ditanamkan sejak kecil.
Pengalaman spiritual itu bisa berbeda-beda karena sangat dipengaruhi dengan keyakinan. Sama halnya dengan orang Jawa kalau melihat hantu, tidak mungkin yang dilihat adalah vampire karena wujud hantu dalam keyakinan Jawa adalah genderuwo dan sejenisnya.
Demikian juga orang Eropa, tidak mungkin melihat hantu dalam wujud pocong seperti dalam film-film horor Indonesia. Karenanya pengalaman spiritual saat mati suri sifatnya sangat personal, bisa berbeda meski kadang ada kemiripan misalnya pada akhirnya menerima pesan bahwa memang belum saatnya mati.
Menurut kesaksian orang-orang yang pernah mengalami mati suri, pengalaman mistis seperti itu sering terjadi sebelum akhirnya hidup lagi. Ada yang jiwanya melayang-layang dan melihat tubuhnya sendiri sudah tidak bernyawa, ada juga yang bertemu malaikat atau orang yang sudah lebih dulu meninggal.
Karena sulit dibuktikan kebenarannya, maka tidak sedikit pula yang menganggap fenomena ini tidak lebih dari sekedar halusinasi. Apalagi pada saat pengalaman itu berlangsung, aktivitas batang otak bisa dideteksi dengan Electroencephalography (EEG) yang artinya secara fisik belum benar-benar mati.
"Kalau seseorang mati suri lalu bermimpi melihat semuanya itu, kalau direkam dengan EEG masih ada aktivitas di batang otaknya. Meski jantungnya lemah banget sehingga tidak terdeteksi, nadinya tidak teraba dan napasnya tidak terdengar di stetoskop, dengan EEG kelihatan masih ada aktivitas," tandas Dr Roslan.