JANGAN ambil ikan di sendang kompleks Pasarean Mataram Kotagede Yogya. Karena ada seseorang nekat, begitu pulang langsung demam berat. Mengigau tak keruan. Baru pulih setelah ikan bawaannya dipulangkan ke Saliran.
“Tak ada yang berani ambil ikan di sini” kata Endang Sri Wigati, juru kunci Pasarean Mataram Kotagede, sambil menunjuk ikan-ikan bersliweran dalam air.
Banyak orang ngalap berkah di sendang ciptaan Panembahan Senopati ini. Konon, Saliran ‘tercipta’ ketika tokoh legendaris itu hendak sembahyang, tapi tidak ada air. Beliau lalu menjejakkan kaki tiga kali ke tanah. Brrr...muncratlah toya saliran sembahan jalmi (sengkala tahun 1284, saat mana Saliran lahir)
Ditunggui kura-kura kuning bernama Kiai Duda, dan lele dijuluki Kiai Truno yang hanya berupa kepala, kepet dan sirip, tanpa daging. Tapi dua ‘mahluk’ itu tak bisa dilihat sembarang orang. Hanya lele-lele lain yang kenampakannya seperti biasa.
“Jika berhasil melihat lele itu, akan terpenuhi keinginannya,” ujar Endang, ibu 52 tahun itu.
Sendang terbagi dua. Sendang Putri yang airnya dari pohon beringin yang ditanam Sunan Kalijaga di depan kompleks makam, dan Sendang Kakung yang ini airnya dari bawah makam. Dipercaya, air sendang itu mengandung kekuatan. Maka diburu oleh pengunjung yang ingin naik pangkat, murah rezeki, cepat jodoh hingga orang sakit yang mau sembuh. Caranya, dengan cuci muka atau mandi. Ada pula yang sampai bertapa di Saliran.
“Godaannya banyak. Ada petirakat yang mengaku melihat macan putih dan anak kecil,” papar Endang sambil menunjuk watu tumpang, tempat salat Panembahan Senopati.
|