Telepati alias mengirim pesan dengan pikiran saat ini masih mustahil, tapi suatu hari nanti manusia akan benar-benar bisa melakukannya dengan bantuan teknologi. Prediksi itu bukan dikatakan sembarang orang melainkan oleh Mark Zuckerberg, sang pendiri dan CEO Facebook.
"Suatu hari, aku yakin kita akan bisa mengirimkan pikiran satu sama lain secara langsung dengan teknologi. Kamu bisa memikirkan sesuatu dan temanmu langsung tahu, jika kamu mengizinkannya. Ini akan menjadi teknologi komunikasi yang luar biasa," kata Zuck yang dikutip detikINET dari Telegraph.
"Orang berkomunikasi dengan makin banyak cara. Kita dulu berbagi hanya dengan teks, sekarang terutama dengan foto. Di masa depan, video akan lebih penting ketimbang foto. Setelahnya, sesuatu seperti virtual reality akan jadi umum. Dan kemudian, kita akan punya kekuatan untuk membagikan pengalaman emosional dan indra kita dengan orang kapanpun kita mau," paparnya.
Facebook yang dibuat Zuckerberg sendiri terus bertransformasi. Pada masa berdirinya dulu Facebook hanya berupa halaman profil. Kemudian muncul fitur komentar, Wall, Likes, Groups dan News Feed.
Kemudian di bawah kepemimpinan Zuck, Facebook mengakuisisi perusahaan seperti Instagram, WhatsApp dan perusahaan virtual reality, Oculus. Mungkin di masa depan, teknologi virtual reality akan diimplementasikan sebagai fitur Facebook sehingga user bisa seakan-akan berada dekat dengan temannya seperti sungguhan.
Dan prediksi bahwa telepati itu mungkin dengan bantuan teknologi bisa saja terjadi. Saat ini teknologinya sedang dikembangkan. University of Washington misalnya, membuat sistem yang memungkinkan periset mengirim sinyal otak antar manusia melalui internet. Tanggapan Spiritualis
Namun demikian, menurut beberapa spiritualis, manusia sebenarnya memiliki kemampuan dasar melakukan telepati dengan indera mereka sendiri. Hanya saja perkembangan teknologi telah banyak "mematikan" kemampuan-kemampuan spiritual karena makin jarang orang mengasah kemampuan spiritual yang ada di dalam dirinya. Padahal jika mampu membangkitkan kemampuan spiritualnya, hidup akan terasa lebih bermakna daripada hanya mengandalkan teknologi-teknologi yang memanjakan manusia sehingga mengabaikan kemampuan spiritual manusia.