Tai Chi selama ini dikenal sebagai olahraganya kaum lansia Tiongkok. Olahraga tradisional ini dipercaya mampu menambah performa fisik dan juga meningkatkan kualitas hidup. Mungkin karena rajin tai chi, banyak orang Tiongkok yang berumur panjang dan gesit meskipun usianya tak lagi muda.
Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan tai chi rupanya juga cocok dilakukan oleh mereka yang menderita gangguan sendi seperti arthritis. Pasalnya gerakan Tai Chi mengkombinasikan antara latihan pengaturan napas dan relaksasi, seperti halnya terlihat pada gerakannya yang pelan dan lembut.
Gerakan yang pelan dan lembut inilah yang diklaim dapat membantu meredakan nyeri serta kekakuan yang dirasakan penderita arthritis atau biasa disebut radang sendi.
Di samping arthritis, peneliti dari University of British Colombia, Vancouver juga menemukan latihan Tai Chi dapat meningkatkan kualitas paru-paru, utamanya pada pasien penyakit paru-paru obstruktif kronis (COPD). Bahkan pasien kanker payudara dan gagal jantung juga bisa diuntungkan dengan latihan ini.
"Ada empat pasien kondisi kronis yang diuntungkan dengan latihan ini, yaitu kanker, osteoarthritis, gagal jantung dan COPD. Tai Chi juga tidak sampai memperburuk nyerinya, apalagi membuat pasien sesak napas," ungkap Dr Yi-Wen Chen.
Memang bukan semata meredakan, lanjut Dr Chen, namun dari 30-an studi yang dikaji peneliti membuktikan Tai Chi dapat meningkatkan kondisi fisik serta kualitas hidup pasien dengan kondisi kronis.
Dalam penelitian sebelumnya, Tai Chi juga diketahui mampu mengurangi risiko jatuh pada lansia. "Di masa depan, bukan tidak mungkin dokter tinggal meresepkan Tai Chi sebagai bentuk pengobatan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC.