WargaSeren, Gebang, Purworejo Jawa Tengah, percaya dusunnya dijaga Mbah Demang. Pepundhen desa ini sering menampakkan diri. Pernah terjadi kegemparan di desa tersebut, ada buah pisang tumbuh tanpa batang. Warga gembira karena jadi pertanda kemurahan rezeki. Gedhang uwoh tanpa debog. Pisang tumbuh tanpa batang. Kejadian menarik dan unik ini menggemparkan desa Seren, Gebang, Purworejo. Tak pelak, tempat itu didatangi ratusan warga dari berbagai penjuru. Ada pula yang datang dari luar kota.
Buah pisang itu tumbuh di kebun kacang milik Sutrisno, warga setempat. Saat Sutrisno membersihkan kebunnya terkejut melihat jantung (bunga pisang) menyembul dari tanah. Padahal di sekitarnya tidak ada rumpun pisang. Setelah digali hingga kedalaman sekitar 75 cm, buah pisang itu terpaut pada akar yang menghunjam ke tanah. Lalu ditimbun kembali. Untuk menjaga agar pisang itu tidak rusak, diberinya pagar bambu dan diberi tulisan tentang imbauan agar jangan merusak buah pisang. “Setiap malam juga ditunggu, karena khawatir kalau ada orang yang jahil lalu mengambilnya,” ungkap Muhtiram tetangga Sutrisno.
Menurut Muhtiram, ada seseorang yang datang ke tempat itu dan hendak membelinya. “Dia menawar Rp 1 juta, tapi tidak diberikan,” katanya.
Diakui warga sekitar, tempat tumbuh pisang itu sejak dulu dikenal wingit. Dari kepercayaan turun-temurun, ditunggu Mbah Demang, yang juga pepunden desa. “Sering menampakkan diri dengan pakaian serba hitam, celana komprang dengan iket wulung,” kata warga lainnya Widodo dan Yudo.
Selama ini belum pernah terbetik kabar ada warga setempat diganggu yang mbahureksa atau Mbah Demang. Bahkan menurutnya, dengan adanya pisang ajaib itu warga percaya akan kemurahan rezeki bagi warga desa itu. “Terbukti saat pisang itu tumbuh, sore harinya Purworejo diguyur hujan lebat. Padahal beberapa hari sebelumnya mahal hujan,” timpal Sampe yang juga warga Seren.
Bentuk-bentuk kemurahan rezeki itu menurut kepercayaan warga, bisa berupa hasil pertanian. Tidak adanya serangan hama dan lainnya. Warga pun hingga sekarang masih meyakini tentang kekeramatan pepunden itu. Bahkan di makamnya selalu dibersihkan. “Pada tiap malam 1 Sura, sesepuh desa, terutama kepala desa dan para mantan kades, menyempatkan diri ke makam Mbah Deman,” papar Muhtiram. Kini dengan adanya buah pisang tanpa batang itu warga juga memiliki keyakinan, bahwa pepunden desa itu akan membantu warga untuk mencarikan jalan rezeki. Sumber : pos metro balikpapan
|