Jamu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh pewaris bisnis kosmetik Martha Tilaar Group (MTG), Wulan Tilaar.
Lahir dari keluarga yang gemar mengonsumsi jamu, Wulan mengaku turut mengikuti jejak sang bunda, Martha Tilaar yang gemar mengonsumsi ramuan tradisional tersebut. Dalam keseharian, wanita 37 tahun itu mengaku rutin mengonsumsi jamu demi kebugaran tubuh dan kecantikan kulit.
Menurutnya, jamu penting untuk wanita terutama terkait akan siklus haid. Setiap menstruasi ia selalu mengonsumsi jamu untuk melancarkan dan menghilangkan bau tidak sedap. Tak hanya itu, jamu juga dipercaya Wulan dapat membantu menyeimbangkan hormon.
"Bisa dibilang saya lahir dari jamu. Jamu berasal dari alam dan pastinya akan lebih aman untuk tubuh terutama berpengaruh terhadap hormonal daripada harus minum obat atau suplemen lainnya," ujar Wulan saat berbincang dengan Wolipop di Roemah Martha Tilaar, Gombong, Jawa Tengah.
"Secara pribadi saya percaya khasiat jamu. Setiap menstruasi selalu rutin minum kunyit asam yang dapat melancarkan dan menghilangkan bau. Dan saya biasa juga minum jamu untuk menghilangkan kolesterol sesuai ramuan ibu," tambah Wulan.
Ramuan seperti apa yang dibuat Wulan untuk kolesterol? Wanita lulusan College of Mount. St Joseph, Amerika, itu menyarankan agar menggunakan campuran rebusan daun salam dalam jumlah yang ganjil dan laos lalu ditumbuk utuh tidak sampai benar-benar hancur. Setelah itu direbus dan diminum airnya setiap malam sebelum tidur. Cara ini menurut Wulan tak hanya membantu mengurangi rasa sakit karena kolesterol tapi juga menyegarkan tubuh.
Wulan juga percaya bahwa jamu bisa mencerahkan kulit. Maka dari itu, minum jamu secara teratur dapat menjaga kecantikan. "Coba minum jamu yang bisa memperlancar aliran darah itu kan juga bisa mencerahkan kulit," jelasnya kemudian.
Dalam rangkaian acara hari jadi Martha Tilaar Group ke-45, di Gombong, Wulan bersama rombongan juga mengunjungi Desa Wero yang merupakan tempat pembuatan jamu organik yang dibina oleh tim Martha Tilaar. Beragam ramuan rempah-rempah diolah sedemikan rupa. Tidak hanya menjadi minuman jamu, namun juga diolah menjadi puding jamu.
Olahan tersebut sangat cocok bagi Anda yang tidak suka dengan rasa jamu asli. Meski sudah diolah menjadi bentuk yang berbeda, puding jamu diklaim tetap memiliki khasiat yang sama seperti minum jamu asli.
"Puding jamu sama khasiatnya hanya dicampur agar-agar supaya lebih manis jadi yang nggak suka jamu tetap bisa minum. Tapi kalau mau lebih maksimal ya pasti lebih bagus langsung diminum," jelas Nita, selaku salah satu pembuat jamu di Desa Wero, Gombong, Jawa Tengah.
Selain berbentuk puding ada juga yang berupa jus herbal dengan kandungan jamu. Jus herbal tersebut memiliki rasa yang manis dan segar karena dibuat dari buah-buahan seperti apel dan nanas, lalu dicampur dengan bahan yang biasa diolah sebagai jamu seperti rosela atau remujung. Jus herbal tersebut diklaim bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati ketombe, gangguan haid, dan beberapa penyakit lainnya.
Nita menambahkan, bila ingin membantu mempercantik kulit, wortel juga membuat kulit lebih lembut dan indah. Ketika dicampur dengan jamu, wortel juga memberikan rasa yang lebih nikmat saat dicampur dengan bahan jamu lainnya.