Masalah perselingkuhan suami-isteri yang kini menghantui pasangan di kota-kota besar ternyata bisa disembuhkan dengan terapi ketuk atau dikenal dengan S-EFT (Spiritual Emotional Freedom Technique).
Penyembuhan kasus selingkuh itu terungkap dalam sesi testimoni pada acara workshop terapi ketuk yang dipandu oleh pelaku pengembangan S-EFT yang juga seorang psikolog, Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi di Surabaya, Sabtu.
Pada workshop itu, Syamsul Arief, aktivis organisasi buruh di Surabaya yang juga alumni dari pelatihan S-EFT, menceritakan pengalaman anak buahnya yang berhasil mengobati seorang suami yang sering mabuk dan sering berselingkuh.
"Kebetulan teman-teman buruh banyak yang mengikuti workshop S-EFT dan kemudian dipraktekkan pada tetangganya. Ada seorang diantara peserta workshop, sebut saja namanya Santi, yang mendapatkan keluhan dari temannya karena suaminya suka berselingkuh dan tidak pernah memperhatikan dirinya,’ katanya.
Mendapatkan keluhan seperti itu, Santi melakukan penyembuhan dengan S-EFT di rumahnya. Namun Santi terkejut karena esok harinya ia mendapatkan cerita dari temannya bahwa suaminya justru menyebut-nyebut nama Santi.
Mendengar cerita itu, Santi malah ketakutan dan kemudian melaporkan kenyataan itu ke Syamsul. Syamsul kemudian mengingatkan Santi agar prosedur terapi dengan S-EFT itu diperbaiki kembali.
"Setelah itu dia memperbaiki prosedur dan beberapa hari dilakukan terapi itu, ternyata, suami dari temannya Santi itu sembuh, bahkan kemudian menangis-nangis meminta maaf kepada si isteri atas kesalahannya selama ini,’ katanya.
Mendengar cerita seperti itu, Faiz yang alumni Fakultas Psikologi Unair dan kini menempuh S2 di sebuah universitas di Malaysia itu mengemukakan, dirinya baru menemukan kasus baru, yakni S-EFT digunakan untuk mengatasi masalah perselingkuhan.
"Memang sesuai dengan ilmu yang saya peroleh dari buku maupun belajar langsung dari pakar psikologi, S-EFT ini disuruh untuk dicobakan dalam kasus apa saja,’ katanya.
Ia mengemukakan, metode yang dikembangkan oleh S-EFT sangat ilmiah karena pada dasarnya sama dengan akupresur, hanya yang disentuh adalah syaraf-syaraf yang berkaitan dengan kejiwaan.
"Jadi S-EFT ini bisa untuk mengatasi masalah kejiwaan, seperti trauma, stres atau masalah-masalah lain yang banyak dihadapi masyarakat modern sekarang. Terapi dengan S-EFT relatif lebih cepat karena hanya membutuhkan beberapa menit dibandingkan dengan terapi pasikologi konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan,’ katanya.
Kasus lain yang bisa disembuhkan dengan S-EFT adalah, takut pada hewan tertentu, depresi, cemas, kecanduan rokok, kesulitan belajar, kecanduan narkotika dan berbagai kesulitan lainnya yang berkaitan dengan kejiwaan.
Menurut dia, metode terapi yang dilakukan S-EFT adalah dengan cara mengetuk-ngetuk beberapa bagian syaraf tubuh tertentu selama sekitar lima menit. Semua masyarakat bisa mempelajari metode itu karena prosedurnya sangat mudah.
"Kami memadukan ilmu psikologi modern dengan kekuatan doa dan kepasrahan kepada Allah. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi dan kedokteran di Barat mengenai kekuatan doa untuk penyembuhan. Sekarang fakultas kedokteran di 80 perguruan tinggi di Barat bahkan sudah mengajarkan kuliah tentang doa,’ ungkapnya.
Salah satu hasil penelitian yang menggemparkan dunia adalah yang dilakukan oleh Larry Dossey MD, seorang dokter ahli penyakit dalam. Penelian Dossey menunjukkan bahwa doa dan spiritualitas terbukti secara ilmiah memiliki kekuatan yang sama besar dengan pengobatan dan pembedahan.
Sumber : kompas.co.id
|