Bandara Adisucipto, khususnya di Jagalan, Berbah, Sleman, naga-naganya dipenuhi makhluk halus, yang kadang-kadang emoh diajak kompromi. Ada saja kejadian-kejadian aneh. Di lokasi paling ujung timur merupakan tempat hunian Mbah Watu Gong yang sekaligus 'penguasa' (mbaureksa) kawasan Bandar Udara Internasional Adisucipto. Ke barat 100 meter, bekas makam umum Jagalan juga disinyalir terdapat para arwah yang belum dapat dipindahkan seusai penggusuran.
Selain itu, masih ada lagi sumur tua yang kerap disebut sumur Bakungan. Sumur yang kondisinya banyak sempal di beberapa dindingnya itu berada sekitar 20 meter barat makam Mbah Bakung.
Semasa Dusun Bakungan belum tergusur, sumur tua Bakungan dijadikan kebutuhan vital masyarakat setempat. Namun, masyarakat tak lagi bisa mengambil airnya karena sumur tersebut berada di dalam lingkungan bandara yang sudah dipagari kawat. Pasca itu, beberapa peristiwa ganjil sering terjadi.
"Pokoknya, sejak Dusun Bakungan menjadi milik bandara, sekitar 4 kali terjadi peristiwa kecelakaan pesawat. Di antaranya jatuh ketika terbang di atas sumur Bakungan. Sebab, sumur itu peninggalan Mbah Bakung demi kebutuhan warga. Mungkin tak pernah dirawat sehingga sering terjadi kecelakaan itu. Dulu-dulunya nggak kok," kata Prawiro Sinem (77), warga setempat, kepada Merapi.
Tapi, beberapa kali saran warga kepada pihak bandara agar memerhatikan semua peninggalan Dusun Bakungan tak pernah diindahkan. Akibatnya, sebuah pesawat jatuh lagi usai melintas di atas sumur tua itu.
"Setelah saran warga benar-benar terbukti, barulah semua pesawat menghindari terbang persis di atas sumur Bakungan. Saat hendak mendarat atau lepas landas, pesawat pasti tidak langsung belok, tapi terbang lurus dulu untuk menghindari sumur," katanya. Sumber : pos metro balikpapan
|