Yoga dikenal sebagai olahraga yang dapat menenangkan pikiran sekaligus menyehatkan tubuh. Di balik semua manfaat yang diberikan, ternyata yoga juga memiliki manfaat sebagai media terapi bagi anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan sindroma Down, autisme, attention-deficit/hyperactivity (ADHD), maupaun cerebral palsy (CP).
Hal tersebut dituturkan oleh Amalina Tri Hidayati, pelatih yoga sekaligus pendiri Balance Mind Body, Yogyakarta. Ia mencontohkan kasus yang kerap ia dapati yakni anak dengan sindrom Down. Pada anak dengan sindrom Down, tuturnya, mereka kerap memiliki masalah kegemukan dan ukuran kaki yang tak proporsional dengan ukuran tubuh. Alhasil, beberapa anak tidak memiliki kekuatan kaki yang mumpuni sehingga kesulitan menaiki tangga.
"Sering kaki lebih kecil dari badannya, otomatis kekuatan kakinya tidak bagus. Dengan latihan yoga, kaki mereka lebih kuat. Mereka yang tadinya tidak kuat naik dan turun tangga, setelah yoga selama satu atau dua bulan mulai kelihatan progress-nya, bisa naik turun tangga dengan nyaman," terang pelatih yoga yang akrab disapa dengan sebutan Lina.
Ia tahu benar mengenai manfaat yoga untuk anak dengan sindrom Down lantaran putrinya, Arin, didiagnosis dengan gangguan tersebut. Seperti anak-anak penyandang sindrom Down yang lain, Arin memiliki otot yang sangat lemah dan cenderung sangat fleksibel. Namun, setelah melakoni Yoga, Arin menunjukkan perubahan. Sejak saat itu Lina mulai membagikan pengalamannya pada anak-anak lain yang memiliki kondisi serupa.
Berlainan dengan sindrom Down, menurut Lina, anak dengan dengan cerebral palsy atau lumpuh otak kerap memiliki otot yang kaku. Hal tersebut menyebabkan beberapa dari mereka tidak bisa berjalan atau memiliki telapak kaki yang bengkok. Nah, kondisi tersebut dapat diringankan dengan melakukan yoga karena yoga melatih otot sehingga lebih lentur.
"Yoga untuk cerebral palsy kebanyakan lebih ke fisik karena problem yang mereka hadapi misalnya otot kaku atau spasm. Kadang ada yang telapak kakinya bengkok dan tidak bisa jalan. Selain dilatih kekuatan secara fisik, yoga juga untuk melenturkan otot-otot," terangnya.
Selain berguna untuk anak dengan autisme, sindrom Down, dan CP, Lina menuturkan bahwa yoga juga dapat mengatasi anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau hiperaktif. Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian di luar negeri. Salah satunya adalah penelitian di India yang dipublikasikan pada tahun 2012 di ISRN Pediatrics. Penelitian itu menemukan bahwa yoga dapat meningkatkan performa anak-anak dengan ADHD di sekolah. Sebuah studi lain di Jerman pada tahun 2012 mengungkap bahwa yoga dapat meredakan gejala ADHD pada anak.